Setelah sebelumnya kita melihat kuburan masyarakat suku Toraja yang di bukit-bukit batu di Lemo, ternyata tidak semua umur di kubur di bukit batu itu.
Tidak begitu jauh dari Lemo sekitar setengah jam dengan medan perjalanannya juga lebih kurang sama dengan yang di Lemo, menyusuri kaki-kaki bukit kemudian masuk jalanan ke kampung-kampung, bertemulah kita dengan berderet-deret Tongkonan.
Kemudian tidak jauh dari deretan Tongkonan -rumah adat suku Toraja kita akan melihat plang nama bertuliskan Baby Grave atau Kuburan Bayi Kambira. Yop di Kambira, salah satu kampung lagi di Toraja Utara yang bisa melihat kuburan bayi suku Toraja.
Kenapa dibilang lebih unik? Senyampenya di areal pekuburan, gw sempat bertanya-tanya yang mana kuburannya, batu nisan tidak ada, dan disini juga tidak berupa lereng bukit hanya ada anak tangga dan pohon besar. Nach ya itu yang pohon besar kata guide gw.
Dan diteliti lebih jauh di pohon besar itu memang ada pintu-pintu yang sepertinya terbuat dari lapisan kulit pohon aren yang berbentuk segiempat. Dan menurut info yang pintu segiempat itulah pintu ke kuburan bayinya.
Jadi, anak-anak yang giginya masih berupa gigi susu jika meninggal maka akan dikubur didalam batang-batang pohon besar itu.
Di Kambira ini tiket masuknya hanya Rp5000/orang dan juga sudah disediakan lahan parkir untuk mobil yang mungkin maksimal hanya 5 mobil sedang dan juga sudah disediakan toilet, sehingga lumayan nyaman berkunjung kesini. Tetapi tetap hati-hati berjalan disini, karena jalanan licin. Dan disini juga sudah ada toko souvenir khas Toraja.
ih… ya ampun. aneh jg cara nguburin bayinya. š¦
*kok tiba2 aku bergidik sendiri, ya?*
errr… TT__TT
klo kesana gak serem koq nil
serem Oom….
mungkin Oom Anno rame rame yah kesananya? hihihi….^^
kalau sepi, bener kata Mbak Juminten, serem. aku sampai merinding sendiri. bukan karena ada penampakan, hawa gaib atau hal-hal mistis lainnya. bergidiknya aku itu karena melihat pohon yang dibolongin dan diberi tutup kayu dan ijuk tersebut….brrrr….
wehehehehe….
bener juga ….hawanya disono rada anech..
tapi ya itu untung kami rame2..3 mobil….hehehehe
pada narsis semua di pohon itu
kuburan aja jd t4 narsis kita2 yakk..hahahaha
Hmmm….unik banget. Makasih buat infonya….
BTW, kalo pu’unnya roboh trus gimana dunk?…. Mungkin ini jenis khusus yang bisa bertahan ratusan tahun yak…
Nach ini yang belum dapet infonya…
Klo dugaan gw sepertinya bakal dipindahin dengan adat juga
I LOVE TORAJA